Judul : Sore, istri dari masa depan
Genre : Romance, Comedy, Health
Eps : 8 + Special (durasi +-10menit/eps)
Cast :
Dion Wiyoko = Jonathan
Tika Bravani = Sore
Samuel Oluoko = Carlo
Maria Nikoleheva = Elsa
Samo Rafael = Benny
Tatyana Akman = Gina
Tulisan aku kali ini temanya cintai produk dalam negeri hehehe. Webseries ini recommeded deh gak akan nyesel kalau udah nonton. Kayanya sih langsung kepikiran, coba aja kalo misalnya di tv banyak yang nyiarin cerita yang kaya gini hehe itu sih pemikiran aku pas udah selesai nonton hehehe. Webseries ini memang persembahan dari salah satu produk, yaitu Tropicana Slim. Namun meskipun begitu kita tidak hanya dijejali dengan hard sell sebuah produk, tapi disajikan soft sell produk yang tidak memaksa kita untuk menggunakan produk tetapi malah menyajikan cerita yang sangat menarik dan sangat bisa dinikmati layaknya menonton drama.Yaudah lah yuk mari kita mulai menulis ceritanya.
Jonathan berjalan-jalan mencari objek untuk ia foto. Ia sangat fokus menjalaninya. Setelah sore hari, Jonathan pulang ke rumah. Jonathan sambil merokok, ia melihat-lihat hasil jepretan tadi siang di laptop. Kemudian matanya tertuju pada figura foto dia dan ayahnya semasa kecil dulu. Seperti ada rasa sedih pada tatapan Jo (Jonathan). Malam harinya ia habiskan dengan minum-minuman alkhohol di ramainya jalanan Itali. Tapi lagi-lagi Jo seperti sendiri dalam keramaian.
Jo terbangun dari tidurnya. Dia melihat sekeliling. Dia berada di kamarnya. Kamar itu sangat berantakan. Semuanya berserakan dimana-mana.
Jo kemudian menemui temannya, Carlo. Dia menanyakan pendapat Carlo untuk hasil jepretan yang ia punya sembari memakan makanan cepat saji. Carlo dengan semangat memberikan pendapatnya sampai ia lupa menggunakan bahasa ibunya sendiri. Jo protes karena tidak bisa mengerti apa yang Carlo ucapkan dan meminta Carlo untuk berbahasa Inggris. Setelah mendengar pendapat dari Carlo, Jo berpamitan untuk pulang. Ia membawa makanan dan minuman yang sepertinya tidak sehat itu.
Saat Jo tertidur, tiba-tiba angin bertiup meniup majalah yang berada di dekat wajahnya. Tapi tiba-tiba ada seorang wanita berdiri menantap Jo yang tengah tertidur. Wanita itu membuka sepatu Jo. Membersihkan kamar Jo yang sangat-sangat berantakan. Semua piring gelas kotor ia rapikan. Piring bekas pasta, gelas bekas kopi. Sampah-sampah ia buang. Sepatu di rak ia bereskan. Semua botol alkhohol ia buang isinya di wastafel. Semua rokok ia masukan ke kloset. (dari sini kita bisa lihat yah pola hidup Jo yang sepertinya berantakan dan tidak sehat.)
Jo terbangun dari tidurnya, saat ia melirik ke samping dia kaget bukan kepalang melihat seorang wanita tidur di sampingnya. Sontak saja ia langsung berdiri dari kasurnya. Saat Jo masih terbingung-bingung dengan yang terjadi. Wanita itu terbangun dan langsung tersenyum ke arah Jo.
"Hi, morning." Sapa wanita itu sambil tersenyum.
"Who are you?" tanya Jo.
"Aku Sore, istri kamu."
"Hah?" Jo makin tidak mengerti.
"Yaa... istri kamu dari masa depan." wanita itu coba meyakinkan Jo. Jo bingung harus bagaimana.
"Bentar." Jo kemudian pergi ke teras meninggalkan wanita itu.
Dia langsung menelpon Carlo di teras. Jo bertanya apa yang sudah Carlo lakukan, kenapa dia membuat lelucon yang tidak lucu seperti itu. Carlo tidak mengerti maksud Jo, mengapa dia tiba-tiba marah. Tapi Jo malah makin menyalahkan Carlo, dan dia tidak ingin mengikuti permainan yang Carlo berikan. Jo langsung menutup teleponnya dan pergi menemui wanita itu lagi atau sekarang kita panggil Sore hehe.
"Oke, kamu dibayar berapa sama Carlo? Aku bayar lebih." Sore tidak menjawab pertanyaan Jo itu. Sore hanya tersenyum.
"Yaudah kalau masih mau di sini terus terserah. Aku mesti pergi." Jo bingung harus gimana sama Sore. Dia langsung ambil kemeja di lemari dan akan melangkah pergi.
"Jo... hpnya gak di bawa?" tanya Sore. Jo yang menyadarinya langsung balik lagi untuk mengambil hpnya. "Kamu kebiasaan deh kalo buru-buru pasti lupa semuanya." Jo tidak mempedulikan perkataan Sore. Dia tetap melangkah pergi menuruni tangga. Setelah Jo berada di tangga, Sore kemudian memanggil dia lagi.
"Jo...." Jo dengan terpaksa menghentikan langkahnya. Sore kemudian terlihat ada di atas. sambil senyum ia berkata "Bye honey..." Jo masih tidak peduli, ia melanjutkan langkahnya.
Jo pergi menemui pacarnya, Elsa. Dia minta maaf karena terlambat datang. Elsa bilang gpp, tapi dia ada berita. Kalau ayahnya minta dia pergi ke Spanyol untuk ngebantu perusahaannya. Dan Elsa minta kalau Jo juga ikut kerja disana. Jo keliatan gak tertarik sama ide itu. Elsa tanya kenapa. Jo bilang maaf karena sekarang dia lagi banyak pikiran. Ada wanita di rumahnya dan wanita itu bilang kalau dia dari masa depan. Tanpa Jo tahu ternyata Sore lagi jalan ke arahnya. Jo bilang ini memang kedengeran aneh tapi ini memang kejadian. Sore tiba-tiba duduk di samping Jo. Jo kaget gitu juga Elsa.
"Excuse me?" tanya Elsa bingung sekaligus aneh.
"Hi, i am Sore, Jonathan's wife." Jawab Sore ramah sambil tersenyum.
"Kamu ngapain sih disini?" bisik Jo
"Ya aku kan laper."
"Tapi kan bisa di tempat lain."
"Kan gak ada larangan aku gak boleh ke sini." Sore kemudian memanggil pelayan restorannya, "Senora..."
"Jo?" Elsa masih bingung tidak mengerti apapun.
Jo kemudian mengeluarkan dompet dan memberikan uang kepada Sore.
"What's going on?" tanya Elsa
"Nih nih nih aku bayar sekarang, sekarang kamu pergi." Ujar Jo ke Sore
"Aku gak butuh duit kamu loh." Sore mengembalikan uang Jo.
"Ih pergi dong." Jo memberikan uangnya pada Sore lagi.
Sore akan menolaknya tapi Jo memaksanya.
"Jangan sekarang, pergi."
"Tapi aku mau makan."
"Hey hey, who is she?" Elsa jadi gereget sendiri melihat Jo dan Sore berantem gak jelas di depannya.
"Elsa believe me. Looking to my eyes." Jo coba menjelaskan tapi saat kalimat looking to my eyes. Sore juga mengatakan kalimat yang sama. Elsa makin curiga. jo juga bingung kenapa Sore tahu kalau dia mau bilang seperti itu.
"Ya thats i know, he always said that to every girl, why, looking to my eyes, its not like what its looks like, something stuff like that, i know." Jelas Sore pada Elsa.
Tentu saja mendengar itu semua Elsa menjadi marah. Dia kemudia berdiri dan melemparkan air ke wajah Jo dan pergi meninggalkan mereka. Sore dan Jo sama-sama kaget. Jo kemudian pergi mengejar Elsa. Ketika sedang mencari malah ada Sore yang disampingnya. Jo tampak kesal.
(to be continue...)
No comments:
Post a Comment